Jumat, 28 Maret 2008

Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal+ Pembelian Bersih*Barang siap di jual- Persediaan akhir Harga Pokok Penjualan
*Pembelian bersih = Pembelian – Retur pembelian + beban transportasi – masuk

Perlakuan Persediaan dan Pembelian

xPersediaan menggambarkan nilai dari barang yang ada di tangan pada setiap awal atau akhir periode akuntansi. Saldo awal akan sama jumlahnya dengan saldo akhir pada periode sebelumnya. Umumnya tidak semua pembelian persediaan barang terjual pada pariode yang sama, sehingga persediaan yang tidak terjual harus dinilai dan dihitung, dan jumlah totalnya dicatat ke dalam buku besar sebagai persediaan akhir. Nilai dari persediaan akhir ini akan dianggap sebagai harta di laporan neraca. Nilai uang dari barang yang terjual selama satu periode akan dianggap sebagai harga pokok penjualan di dalam laporan rugi laba.
Contoh 4.1
Diasumsikan pada tanggal 1 Januari (awal) persediaan sebesar $ 20,000 dan pada tanggal 31 Desember (akhir) persediaan sebesar $ 26,000. Dua jurnal penyesuaian diperlukan untuk penggantian dari persediaan lama ke persediaan baru.:
Jurnal 1
Ikhtisar rugi laba
20000*


Persediaan barang dagangan

20000
Saldo sebesar $20,000 pada rekening persediaan barang dagangan yang ditunjukkan di dalam neraca percobaan menggambarkan saldo awal, yang nilainya akan dipindahkan ke iktisar rugi laba.
Jurnal 2
Persediaan barang dagangan
26000*


Ikhtisar rugi laba

26000
*Persediaan akhir sebesar 26,000 adalah harta dan akan disesuaikan di laporan neraca.
Hampir sama dengan langkah untuk rekening lain, nilai debet dan kredit ikhtisar rugi laba diperluas menjadi rugi laba. Hal ini dilakukan karena nilai penyesuaian pada debet dan kredit dibutuhkan untuk menyajikan laporan rugi laba. Adalah tidak mudah menggunakan nilai bersih dari kedua item,sebagai gambaran tunggal tidak cukup memberikan informasi berkenaan dengan persediaan awal dan akhir. Persediaan akhir sebesar 26,000 diperluas ke kolom debet pada laporan neraca sebagai harta.
Pembelian Barang Dagang
Adalah lebih baik bagi pihak manajemen untuk menyediakan rekening terpisah untuk pembelian persediaan dari pada menggabungkannya ke dalam rekening persediaan. Rekening ini termasuk hanya pembelian persediaan barang dagangan untuk eceran dan terlihat dalam laporan rugi laba; pembelian mesin, truk, dan lain-lain, dapat digunakan dalam usaha posisi debet sebagai keterangan rekening harta tetap.
Jurnal yang dicatat untuk pembelian:
Pembelian
7000

Hutang usaha (atau Kas)

7000
Pada akhir periode, total rekening pembelian ditutup ke dalam rekening ikhtisar rugi laba.
Beban Transportasi – Masuk
Biaya transportasi barang dagangan, seperti ongkos angkut, mobil truk berhubungan dengan transportasi-masuk dan merupakan bagian biaya barang, dimana pembeli membayar biaya transportasi, rekening terpisah harus disediakan. Jurnalnya sebagai berikut:
Beban transportasi - masuk
1000

Hutang usaha (atau Kas)

1000
Retur Pembelian
Kadang-kadang ditemukan barang yang tidak memuaskan. Seluruh pengiriman kemungkinan di kembalikan ke pemasok, atau pemasok memberikan potongan harga tanpa adanya barang yang dikembalikan (retur). Jurnal barang yang dikembalikan senilai $ 600 sebagai berikut:
Hutang usaha
600

Retur pembelian

600

Pemecahan Masalah

3.1. Pada tanggal 1 Januari 19x9, Pengembang Perumahan Hill Top membeli polis asuransi untuk masa 3 tahun sebesar $3,600 secara tunai. Jurnal yang akan dibuat pada tanggal 1 januari 19x9, akan mendebet Asuransi dibayar dimuka dan mengkredit Kas. Bagaimana jurnal penyesuaian pada akhir tahun?
Jawab:
Beban Asuransi 1,200* Asuransi dibayar di muka 1,200
*3,600 x 1/3 = $ 1,200
3.2. Apartemen Hill Top menyewakan apartemen pada tanggal 1 November 19x9 untuk 6 bulan, menerima pembayaran dimuka sebesar $3,000. Jurnal yang dibuat pada tanggal 1 November:
Kas 3,000 Pendapatan sewa 3,000
Bagaimana jurnal penyesuaian pada akhir tahun?
Jawab:
Pendapatan Sewa 2,000 Sewa yang masih akan diterima 2,000
3.3. Perusahaan menerima pembayaran dimuka sebesar $6,000 untuk pekerjaan yang diberikan oleh pelanggan. Pada akhir tahun pekerjaan yang sudah dilaksanakan dinilai sebesar $4,000. (a) Siapkan jurnal penyesuaian jika jumlah sebenarnya dikreditkan ke rekening Pendapatan masih akan diterima (b) Jenis rekening apakah Pendapatan masih akan diterima?
Jawab:
(a) Pendapatan masih akan diterima 4,000 Pendapatan jasa 4,000
(b) Merupakan Pendapatan yang belum terealisasi dan oleh karena itu disebut kewajiban.
3.4. Perusahaan membayar upah mingguan sebesar $10,000 pada hari Jum’at selama 5 hari dalam satu minggu. Buatlah jurnal penyesuaian ketika periode fiskal berakhir pada hari (a) Selasa (b) Kamis.
Jawab:
(a) Beban gaji 4,000 Hutang gaji 4,000
(b) Beban Gaji 8,000 Hutang gaji 8,000
3.5. Berdasarkan saldo dibawah ini, buatlah jurnal penutup (a) rekening pendapatan, (b) rekening beban, (c) rekening ikhtisar rugi laba, (d) rekening pengambilan pribadi
Modal P. Silver

22,000
Pengambilan P. Silver
6,000

Pendapatan Jasa

12,000
Pendapatan Bunga

1,500
Beban Gaji
8,000

Beban Sewa
4,000

Beban Penyusutan
3,000

Beban Bunga
2,000

Jawab:
a. Pendapatan jasa 12,000 Pendapatan bunga 1,500 Ikhtisar rugi laba 13,500
b. Ikhtisar rugi laba 17,000 Beban gaji 8,000 Beban sewa 4,000 Beban penyusutan 3,000 Beban bunga 2,000
c. Modal P. Silver 3,500* Ikhtisar rugi Laba 3,500
d. Modal P silver 6,000 Pengambilan P. Silver 6,000
* 3,500 mewakili rugi bersih dan didebet ke rekening modal

Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik (pilihan) adalah metode akuntansi yang membalik jurnal penyesuaian khusus yang dibuat pada akhir periode lalu. Tidak semua jurnal penyesuaian perlu dibalik. Jurnal pembalik dibuat pada awal periode, dan menjadi jurnal untuk sisa transaksi rutin. Nilai yang digunakan dalam jurnal pembalik sama dengan nilai yang digunakan dalam jurnal penyesuaian. Ketetapan untuk menentukan apakah bisa atau tidak dibalik sebagai berikut: Setiap jurnal penyesuaian yang dibuat karena rekening harta atau kewajiban dapat dibalik.
Asumsi Judy Jones menerima gaji mingguan sebesar $500 ($100 per hari) dan hari Jum’at merupakan hari terakhir pada bulan Desember jatuh pada tanggal 27 Desember. Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji pada hari Jum'at, minggu terakhir bulan Desember adalah:
Beban Gaji 500 Kas 500
Bagaimanapun, pada tanggal 31 Desember hutang gaji akrual harus dibuat pada hari Senin dan Selasa, tanggal 30 dan 31.
Beban gaji 200 Hutang Gaji 200
Sejak hutang gaji menjadi kewajiban dan dibuat dengan menggunakan jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dibutuhkan pada awal Januari tahun berikutnya
Hutang Gaji 200 Beban Gaji 200
Sekarang, ketika gaji sudah dibayar pada Jum’at pertama bulan Januari, jurnal umum seperti biasa dibuat, yang akan menghasilkan pembagian yang tepat sebesar $500 antara bulan Desember dan Januari
Beban gaji 500 Kas 500
Harap dicatat bahwa tidak semua perusahaan memilih menggunakan jurnal pembalik
Sistem Komputerisasi
Agar laporan lebih dapat dipercaya dan memudahkan penyiapan berbagai jenis laporan keuangan dan laporan lainnya, banyak sistem akuntansi yang sudah terkomputerisasi. Sistem komputerisasi juga memudahkan dalam menggunakan jurnal khusus, seperti yang akan dibahas pada Bab 12.
Apakah sebuah sistem menggunakan komputer atau manual, bagaimanapun juga, komponen dasarnya adalah tetap. Transaksi harus di jurnal dan dibukukan (posted). Jurnal penyesuaian harus dibuat dan laporan keuangan harus disiapkan. Sistem komputer lebih cepat dan lebih mudah penggunaannya. Karena hal ini penting sekali bagi siswa akuntansi untuk mengerti komponen dasar dari sistem akuntansi, baik secara komputerisasi atau manual. Pada bahasan ini, kita fokuskan kepada sistem manual.
Elemen penting dalam sistem komputerisasi adalah adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Setiap elemen dapat dibentuk untuk kebutuhan khusus dan kesatuan lingkungan.
ANDA HARUS TAHU
Siklus AkuntansiAnalisaJurnalPostNeraca PercobaanJurnal PenyesuaianNeraca percobaan disesuaikanPersiapan laporan KeuanganJurnal PenutupMenutup Neraca PercobaanJurnal Pembalik

Jurnal Penutup

Informasi jurnal penyesuaian dari bulan ke bulan dan hubungannya dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan neraca, yang akan dijelaskan secara lengkap pada bab berikutnya.
Setelah laporan neraca dan laporan rugi laba disiapkan dengan kertas kerja pada akhir bulan dalam tahun fiskal, ikhtisar rekening atau dikenal dengan ikhtisar rugi laba di siapkan.
Kemudian, jurnal penutup, setiap rekening pendapatan didebetkan untuk menghasilkan saldo nol dan total jumlah rekening yang akan ditutup dikreditkan ke ikhtisar rugi laba.
Lalu tahun fiskal yang baru dimulai dengan saldo bernilai nol pada rekening pendapatan dan beban, dengan saldo rugi laba memberikan pendapatan bersih atau rugi bersih pada tahun sebelumnya.
Contoh berikut menggambarkan prosedur penutupan:
Kantor Pengacara Albert HutagalungNeraca PercobaanApril 30, 19x8
Kas
4.700.000

Perlengkapan
100.000

Peralatan
2.500.000

Hutang Usaha

1.500.000
Hutang Albert Hutagalung

5.000.000
Pengambilan Albert Hutagalung
300.000

Pendapatan Usaha

2.000.000
Beban Sewa
500.000

Beban Gaji
200.000

Beban Perlengkapan
200.000


8.500.000
8.500.000
Jurnal penutup disajikan sebagai berikut:
1. Menutup rekening pendapatan
Mendebet rekening pendapatan dan mengkredit jumlahnya ke rekening ikhtisar rugi laba
April 30 Pendapatan Usaha 2.000.000 Rugi laba 2.000.000
2. Menutup rekening beban
Mengkredit rekening beban dan mendebet seluruh jumlah transaksi beban ke ikhtisar rugi laba
April 30 Rugi laba 900.000 Beban sewa 500.000 Beban Gaji 200.000 Beban perlengkapan 200.000
3. Menutup rekening ikhtisar rugi laba.
Jika terdapat keuntungan, total pendapatan dicatat kredit (1) Total beban dicatat debet (2). Oleh karena itu untuk menutup saldo hingga menjadi nol, jurnal ikhtisar rugi laba akan didebet. Jurnal kredit akan diisi oleh rekening modal untuk memindahkan pendapatan bersih dalam satu periode. Jika beban melebihi pendapatan, sehingga terjadi kerugian ikhtisar rugi laba akan dikredit dan mendebet rekening modal. Jurnal untiuk contoh diatas:
April 30 Ikhtisar rugi laba 1.100.000 Modal 1.100.000
4. Menutup rekening pengambilan pribadi
Rekening pengambilan pribadi dikreditkan untuk total jumlah pengambilan pada satu periode, dan jumlah yang sama didebet ke rekening modal. Perbedaan antara pendapatan bersih dan pengambilan pribadi dalam satu periode menggambarkan perubahan pada rekening modal dalam satu periode. Pendapatan bersih sebesar Rp1.100.000 dikurangi pengambilan pribadi sebesar Rp300.000, hasil kenaikan rekening modal Rp800.000. Jurnal penutupnya:
April 30 Modal 300.000 Pengambilan Pribadi 300.000
CATATAN
Jurnal Penutup:
Memasang kembali saldo rekening pandapatan dan beban pada nilai nol untuk memulai periode berikutnya.
Pindahkan pendapatan bersih atau rugi bersih dalam satu periode ke modal pemilik
Perbaiki modal pemilik sebagai akibat dari pengambilan pribadi.

Jurnal Penyesuaian

Untuk menyesuaikan item beban atau pendapatan yang sudah dicatat, harus ditetapkan klasifikasi ulang: untuk itu, nilai yang akan dipindahkan dari rekening harta, satu dari rekening beban dibayar dimuka (contoh; asuransi dibayar dimuka) ke rekening beban (contoh; beban asuransi). Di bawah ini akan di tampilkan 5 contoh bagaimana jurnal penyesuaian dibuat dalam mencatat beban.
1. Asuransi dibayar di muka
Asumsi tanggal 1 April, perusahaan membayar di muka premi asuransi untuk satu tahun sebesar Rp1.200.000 Transaksi ini mewakili kenaikan sebuah harta (Asuransi dibayar dimuka) dan menurunkan harta yang lain (Kas). Jurnalnya adalah sebagai berikut:
April, 1 Asuransi dibayar di muka 1.200.000 Kas 1.200.000
Pada akhir bulan April, satu per 12 dari Rp1.200.000 atau Rp100.000, sudah habis. Oleh karena itu penyesuain harus dibuat. Menurunkan atau mengkreditkan Asuransi dibayar dimuka dan menaikan atau mendebet Beban Asuransi. Jurnalnya:
April, 30 Beban Asuransi 100.000 Asuransi dibayar di muka 100.000
Jadi, nilai Rp100.000 akan terlihat pada beban asuransi dalam laporan rugi laba pada bulan April dan saldo sebesar Rp1.100.000 akan terlihat pada bagian Asuransi dibayar di muka dalam laporan Neraca.
2. Sewa dibayar di muka
Misal pada tanggal 1 April, perusahaan membayar Rp1.800.000 untuk menutup sewa selama tiga bulan kedepan. Seluruh pembayaran akan dicatat sebagai beban dibayar di muka di bulan April. Sejak bulan itu sewa berlaku selama tiga bulan, beban sewa per bulan sebesar Rp600.000. Saldo sewa dibayar di muka akan berjumlah Rp1.200.000 pada awal bulan Mei. Jurnal penyesuaian untuk bulan April adalah:
Beban Sewa 600.000 Sewa dibayar di muka 600.000
3. Perlengkapan
Jenis pembayaran sebelumnya agak berbeda dengan jenis pembayaran untuk perlengkapan kantor atau perlengkapan pabrik. Asumsi tanggal 1 April harga perlengkapan yang dibeli adalah Rp400.000. Transaksi ini akan meningkatkan jumlah harta berupa perlengkapan dan menurunkan jumlah harta kas. Pada akhir April ketika nilai beban dan pendapatan sama dan laporan dibuat, jumlah perlengkapan ditangan akan dihitung. Asumsi persediaan perlengkapan di tangan tersisa sebesar Rp250.000. Jadi Jumlah perlengkapan yang digunakan selama bulan April sebesar Rp150.000. Dua jurnal akan dibuat sebagai berikut:
April, 1 Perlengkapan 400.000 Kas 400.000
30 Beban perlengkapan 150.000 Perlengkapan 150.000
Beban perlengkapan sebesar $ 150 akan masuk ke dalam laporan rugi laba pada bulan April; Perlengkapan sebesar 250 akan masuk ke dalam harta pada laporab Neraca tanggal 30 April.
4. Akumulasi Penyusutan
Pada tiga jurnal penyesuaian sebelumnya, saldo seluruh harta menunjukkan penurunan. Harta-harta ini biasanya kehilangan nilainya pada jangka waktu pendek. Bagaimanapun harta yang memiliki harapan umur panjang (seperti gedung) diperlakukan berbeda karena pekerjaan akuntansi ingin nilai peralatan sebenarnya atau sejarah biaya disajikan dalam laporan neraca. Sehingga, jurnal penyesuaian diperlukan untuk menggambarkan nilai sebenarnya dari harta jangka panjang setiap tahun yang akan dialokasikan biaya sebenarnya, disebut penyusutan. Untuk dapat menetapkan biaya sebenarnya dari perlatan dan menghitung alokasi total jumlah penyusutan, kita harus membuat rekening baru yang diberi nama Akumulasi Penyusutan. Rekening ini merupakan lawan harta (harta yang berlawanan dengan saldo hartanya), menyimpulkan dan menghitung nilai penyusutan peralatan selama digunakan. Contoh biaya pembelian mesin sebesar $ 15,000, dibeli pada tanggal 1 Februari dan memiliki umur manfaat selama 10 tahun. Dengan menggunkan metode penyusutan garis lurus (nilai penyusutan sama setiap periode), penyusutan setiap tahun akan berjumlah Rp1.500.000 atau Rp125.000 setiap bulannya. Jurnal penyesuaian transaksi ini sebagai berikut:
Beban penyusutan 125.000 Akumulasi penyusutan 125.000
Pada akhir bulan April Akumulasi penyusutan akan memiliki saldo sebesar Rp375.000, mewakili 3 bulan akumulasi penyusutan. Rekeningnya akan disajikan di laporan neraca sebagai berikut:
Mesin 15.000.000 Akumulasi penyusutan 375.000 14.625.000
5. Sewa diterima di muka
Pada contoh berikutnya, akan dikenalkan dengan rekening baru. Yang disebut sewa diterima di muka. Rekening ini adalah kewajiban dan menunjukkan pendapatan yang sudah diterima sebelum pekerjaan selesai dilaksanakan. Dengan kata lain, pendapatan belum benar-benar diterima. Setelah lewat periode waktu, ketika pendapatan benar-benar telah diterima, jurnal penyesuaian dibuat untuk mengurangi rekening kewajiban, dan rekening pendapatan dicatat.
Asumsi perusahaan Properti menerima sewa yang dibayar di muka pada tanggal 1 April sebesar Rp1.800.000, jurnal akan dicatat (pertimbangan sewa perbulan Rp600.000):
1 April Kas 1.800.000 Sewa diterima di muka 1.800.000
Pada akhir bulan April, satu bulan diterimanya sewa dan sewa diterima di muka akan didebet:
30 April Sewa diterima di muka 600.000 Pendapatan sewa 600.000
6. Menutup Data yang Tidak Tercatat
Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membicarakan bermacam jenis penyesuaian rekening yang sudah dicatat. Sekarang kita mempertimbangkan beberapa hal yang mana beban sudah dibayar dan pendapatan sudah diterima tetapi nilai yang sebenarnya belum dicatat selama satu bulan. Contoh, jika upah dibayar berdasar waktu mingguan, akhir minggu dari bulan tersebut masuk ke dalam bulan berikutnya. Jika Bulan April berakhir pada hari selasa maka dua hari pertama dalam minggu itu masih dalam bulan April dan akan menjadi beban bulan April, dimana tiga hari terakhir akan menjadi beban bulan Mei.
Untuk sampai pada total upah yang tepat untuk bulan April kita harus masukkan daftar gaji bulan april yang dibayar di bulan April, upah dua hari tidak dibayar sampai bulan mei. Jadi kita hatus membuat jurnal untuk menambah upah dua hari tersebut.
7. Gaji yang Akan Dibayar
Asumsi tanggal 30 April jatuh pada hari selasa. Lalu, dua hari dalam minggu itu adalah bulan April dan tiga harinya adalah bulan Mei. Pembayaran upah sebasar Rp500.000 per hari, Rp2.500.000 perminggu. Sebagai contoh, Rp1.000.000 akan dibayar untuk upah dua hari pada bulan April dan Rp1.500.000 untuk upah 3 hari bulan Mei. Jurnalnya sebagai berikut:
30 April Beban upah 1.000.000 Hutang upah 1.000.000
Ketika pembayaran untuk upah dicatat -8 mei- jurnalnya adalah:
8 Mei Beban upah 1.500.000 Hutang upah 1.000.000 Kas 2'500.000
Terlihat bahwa Rp1.000.000 telah dikenakan sebagai beban pada bulan April dan 1.500.000 pada bulan Mei. Posisi debet rekening hutang upah yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000 pada bulan mei hanya menghapus jurnal kredit pada bulan April, ketika kewajiban telah di buat untuk beban upah pada bulan April.
INGAT
Jurnal penyesuaian penting untuk diikuti dengan akuntansi basis akrual Setiap jurnal penyesuaian memperbaharui rekening pada akhir periode akuntansi
Kebijakan Pemerintah dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Kebijakan yang konsisten haras ada, adalah penting bagi pemerintah untuk mempersiapkan setiap laporan keuangan yang digunakan. Selama beberapa tahun, prinsip pasti dikembangkan berdasarkan pengalaman, alasan, pemgembangan dan kegunaan, Kita mengenalnya dengan Prinspip akuntansi yang diterima secara umum ata GAAP.
Entitas Bisnis. Rekening-rekeing menjaga entitas usaha dari pada orang yang memiliki, atau asosiasi dengan usaha.
Kontinuitas. Ada bukti-bukti kuat dibaliknya, hal ini diasumsikan bahwa usaha akan berjalan dengan berkesinambungan. Jika hal ini tidak berjalan, maka nilai pembubaran, biasanya sangat rendah.
Pengukuran. Unit yang paling terukur adalah uang dan dapat dirubah ke dalam investasi dan pendapatan akan diukur dalam bentuak uang. Sejauh ini tidak ada unit yang lebih baik dalam pengukuran yang ditemukan.
Periode Waktu. Fungsi penting dalam akuntansi adalah menyediakan informasi kepada pengambil keputusan. Untuk menyelesaikannya, adalah penting untuk menentukan periode akuntansi, atau jangka waktu, sehingga data akuntnasi dalam waktu tertentu dapat dihasilkan.
Sejarah Biaya. Harta dan jasa yang diperoleh perusahaan biasanya tercatat dalam biaya (kas atau sejenisnya untuk memperoleh harta atau jasa). Biaya terpecah lebih dari periode akuntansiyang memberikan keuntungan dari pengeluaran untuk belanja.
Pengakuan pendapatan. Pendapatan berhubungan dengan pengeluaran barang atau jasa. Di banyak kasus, pendapatan diakui pada saat barang dikirimn atau jasa diserahkan. Dalam kasus lain, pengakuan pendapatan pada:
Selama produksi
Ketika produksi telah selesai
Ketika pembayaran diterima
Matching. Dalam menentukan waktu pendapatan yang tapat, perlu disesuaikan hubungan antara biaya dan beban pada pendapatan dalam satu periode. Biaya barang yang dijual dan semua beban termasuk produksi penjualan harus sesuai deengan pendapatan.
Obyektivitas. Catatan akuntansi harus berdasar pada bukti obyektif untuk melengkapi kemungkinan tertentu. Dokumen asli usaha diluar perusahaan menyediakan bukti kuat. Perhitungan harus didukung oleh data variabel yang obyektif.
Konsistensi. Metode standar laporan dari satu tahun ke yang akan datang adalah perlu jika bperiode laporan keuangan akan dibandingkan dengan periode yang lain. Dimana perbedaan metode akan mendi hasil tetap dan posisi keuangan akan lebih jelas, perubahan mungkin terjadi jika akibat dalam laporan jelas terungkap.
Penjelasan lengkap. Laporan keuangan dan catatannya harus berisi data relevan bersifat material. Mereka harus mengungkap seperti adanya perubahan dalam metode akuntansi.
Material. Akuntan harus praktis dan harus mempertimbangkan data penting. Keputusan mana yang material dan keputusan apa yang diperlukan yang tidak pentingdaripada aturan yang tidak fleksibel
Konservatisme. Akuntan perlu membuat keputusan dalam banyak penilaian yang mempengaruhi laporan keuangan. Dalam keputusan ini, adalah perlu bahwa mereka menyediakan semua kemungkinan kerugian dan tidak mengantisipasi keuntungan yang belum terealisasi
Penggolongan Laporan Keuangan
Laporan Neraca
Laporan keuangan menjadi lebih berguna ketika seseorang mengelompokkannya ke dalam kelompok penting untuk perbandingan dan analisa data. Pengelompokkan yang berhubungan dengan laporan neraca ini akan dibahas dalam kesempatan ini, sementara pengelompokan dari laporan rugi laba akan disajikan dalam bab berikutnya.
Laporan neraca akan menjadi lebih berguna sebagai perbandingan dan analisa data jika harta dan kewajiban masing-masing dikelompokkan. Sebagai contoh, data penting keuangan perusahaan berasal dari pengelompokkan neraca , perbandingan antara harta lancar dan kewajiban lancar. Perbanding ini biasanya 2:1, dimana harta lancar harus dua kalinya dari kewajiban lancar. Kita akan kelompokkan sebagai berikut:
Harta
Kewajiban
Lancar
Lancar
Tetap
Jangka panjang
Lain-lain
Bersyarat
Yang termasuk harta:
Harta Lancar. Harta yang dapat di tukar ke dalam bentuk uang atau digunakan dalam operasionalk perusdahaan (biasanya 1 tahun). Sebagai contoh: kas, wesel tagih, piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar dimuka.
Harta tetap.Harta berumur panjang yang digunakan dalam menghasilan barang atau jasa. Harta ini lebih digunakan dalam operasional perusahaan daripada untuk dijual, sebagai persediaan.
Harta lain-lain. Berbagai jenis harta diluar harta lancar, harta tetap, atau harta yang khusus. Sebagai contoh, investasi akan berguna jika jumlah investasinya memadai. Seringkali perusahaan memiliki sejumlah harta tak berwujud seperti paten, muhibah.
Kewajiban dapar berupa lancar, janka panjang atau bersyarat:
Kewajiban Lancar
Kewajiban yang jatuh tempo selama periode biusnis atau satu tahun atau kurang. Pembayaran kewajiban ini dengan menggunakan aktiva tetap.Perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar atau ratio lancar menggunakan index utang-pembayaran perusahaan.
Dibawah ini adalah 7 sifat dari kewajiban lancar:
Wesel Tagih. Bukti adanya Kewajiban tertulis yang berjanji akan membayar pada tanggal tertentu.
Utang usaha: Kewajiban yang muncul karena membeli barang atau jasa secara kredit, perdagangan secara kredit dan juga kewajiban yang bukan perdagangan.
Kewajiban yang masih harus dibayar: Jumlah total kewajiban yang harus dibayar tetapi belum jatuh temponya, sepert pembayaran yang tidak akan selesai pada akhir periode. Beban-beban ini akan muncul di dalam laporan rugi laba dalam:
Gaji
Pajak penghasilan
Komisi
Pajak penjualan
Asuransi
Pajak pendapatan
Bunga
Pensiun
Pajak properti
Royalti
Withholding. Jumlah uang yang di potong dari gaji karyawan unyuk pembayaran ke pemerintah, agen, perusahaan asuransi, dll. Ini bukanlah beban perusahaan, tetapi harus disisihkan sampai dikirimkan kepada agen yang teleh ditentukan. Termasuk dalam kewajiban ini adalah, pajak penghasilan, pajak pengangguran, rumah sakit, asuransi dan pensiun.
Hutang dividen. Dividen menjadi utang pada saat diumumkan oleh dewan Direksi perusahaan. Hutang dividen tidak bertambah seperti halnya bunga pada obligasi.
Pendapatan diterima di muka. Kadang-kadang pendapatan diterima dimuka, seperti berlanggananan majalah atau membayar sewa. Ini adalah kewajiban, dimana mereka mewakili klaim terhadap perusahaan. Umumnya mereka menyelesaikannya dengan mengirim barang atau jasa pada periode akuntansi berikutnya. Dimana pembayaran dimuka jangka panjang melebihi periode berikutnya, sehingga harus dikelompokkan ke dalam neraca sebagai tidak lancar.
Bagian Hutang jangka Panjang. Pembagian utang jangka panjang untuk 12 bulan kedepan harus dimasukkan ke dalam kategori kewajiban lancar. Ini termasuk ke dalam obligasi, wesel, atau wesel jangka panjang.
Kewajiban Jangka Panjang
Ketika dana dibutuhkan untuk tujuan jangka panjang, seperti pembangunan gedung, kewajiban jangka panjang dibutuhkan.Kiranya, peningkatan pendqapatan digunakan untuk membayar utang tersebut. Hampir selalu, kewajiban jangka panjang berhubungan dengan bunga dan meiliki tanggal jatuh tempo yang tetap.
Dibawah ini adalah jenis-jenis keewajiban jangka pannjang:
Wesel tagih jangka panjang. Perusahaan mungkin saja memperoleh dana yang dibutuhkan dari dana pinjaman dari pada mengeluarkan obligasi untuk dijual kepada masyarakat. Kadang-kadang wesel dikeluarkan sambil menunggu waktu yang baik dibandingkan mengeluarkan obligasi.
Wesel bayar yang dihipotekkan. Jangka waktu wesel bayar biasanya janji milik perusahaan sebagai keamanan. Wesel bayar meliputi hak gadai harta perusahaan, tetapi bukan pemindahan hak milik.
Utang obligasi. Jika jumlah dana yang dibutuhkan lebih besar dari pada pinjaman yang ditawarkan, obligasi dapat dijual kepada masyarakat yang ingin berinvestasi, memecahkan pinjamn ke dalam seribu unit. Obligasi adalah janji tertulis untuk membayar uang muka, biasanya USD 1.000, pada masa yang akan datang dan menghasilkan bunga setengah tahun dengan tinhkat bunga yang ditentukan. Pembayaran bunga obligasi sudah dikurangi untuk beban pajak pendapatan, tetapi tidak untuk pembayaarn deviden untuk saham istimewa atau saham biasa. Ini adalah pertimbangan penting dalam memutuskan apakah akan menggunakan saham atau obligasi untuk pendanaan jangka panjang.
Kewajiban Bersyarat
Ini adalah kewajiban potensial yang timbul dari kejadian masa lampau. Sebagai contoh ketika piutang wesel disahkan dan di kirim kepada orang lain, tidak ada kewajiban yang muncul.. Walaupun, ada kemungkinan bahwa kewajiban tersebut akan muncul pada masa yang akan dartang, karena pembuat wesel tersebut mungkin saja tidak menghormatinya. Jika itu terjadi, pengesahan atas wesel tersebut dapat diminta untuk dibayar. Contoh lain dari kewajiban bersyarat ini adalah pajak tambahan, garansi produk dan litigasi.
Anda Perlu Tahu
Tidaklah penting untuk mempersiapkan jurnal sampai keewajiban potensial menjadi kenyataan. Bagaimanapun, hal tersebut tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kewajiban bersyarat harus ditampilkan dalam laporan keuangan sebagai catatan kaki untuk menggambarkan kemungkinan rugi. Hal ini memberikan pembaca gambaran jelas posisi keuangan dalam perusahaan.
  • Persamaan Akuntansi ; Harta = Utang + Modal

  • Laporan Akuntansi ; laporan laba rugi, Perubahan Modal, neraca, Laporan Arus kas
    Laporan Arus Kas memperlihatkan sumber dana (Kas masuk) dan penggunaannya (Kas keluar) yang terjadi dalam satu periode. Kenaikan atau penurunan kas suatu usaha selama satu periode ditunjukkan dalam 3 jenis: Aktivitas Opersi, Aktivitas investasi, aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi termasuk di dalamnya adalah perimaan pendapatan dan pengeluaran beban-beban yang terjadi dalam aktivitas bisnis secara normal. Aktivitas investasi mencakup dana yang digunakan untuk memperoleh harta dan dana yang diperoleh dari penjualan harta. Aktivitas pendanaan mencakup penerimaan pendapatan melalui hutang, seperti pinjaman dari bank dan penjualan saham pemilik. Laporan arus kas harus cocok yang menggambarkan keseimbangan kas di dalam laporan neraca pada laporan awal periode dan pada akhir periode.
  • Karena laporan keuangan menyinggung waktu tertentu, akan menjadi penting untuk menentukan kapan jenis pendapatan atau beban akan dihitung. Dengan menggunakan Akuntasi Akrual Basis pendapatan diakui pada saat pendapatan diperoleh dan beban diakui pada saat terjadi. Hal ini berbeda dengan Akuntasi Kas Basis yang mana pendapatan dan beban secara umum ditunjukan dengan menerima atau membayar dengan tunai. Hal penting dari Akrual basis adalah kesesuian antara pendapatan dan beban yang dihasilkan. Menggunakan sistem Akrual Basis, rekening-rekening akan disesuaikan pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan kondisi sebenarnya pendapatan yang diperoleh dan beban serta biaya yang terjadi dalam satu periode.