Jumat, 28 Maret 2008

Penggolongan Laporan Keuangan
Laporan Neraca
Laporan keuangan menjadi lebih berguna ketika seseorang mengelompokkannya ke dalam kelompok penting untuk perbandingan dan analisa data. Pengelompokkan yang berhubungan dengan laporan neraca ini akan dibahas dalam kesempatan ini, sementara pengelompokan dari laporan rugi laba akan disajikan dalam bab berikutnya.
Laporan neraca akan menjadi lebih berguna sebagai perbandingan dan analisa data jika harta dan kewajiban masing-masing dikelompokkan. Sebagai contoh, data penting keuangan perusahaan berasal dari pengelompokkan neraca , perbandingan antara harta lancar dan kewajiban lancar. Perbanding ini biasanya 2:1, dimana harta lancar harus dua kalinya dari kewajiban lancar. Kita akan kelompokkan sebagai berikut:
Harta
Kewajiban
Lancar
Lancar
Tetap
Jangka panjang
Lain-lain
Bersyarat
Yang termasuk harta:
Harta Lancar. Harta yang dapat di tukar ke dalam bentuk uang atau digunakan dalam operasionalk perusdahaan (biasanya 1 tahun). Sebagai contoh: kas, wesel tagih, piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar dimuka.
Harta tetap.Harta berumur panjang yang digunakan dalam menghasilan barang atau jasa. Harta ini lebih digunakan dalam operasional perusahaan daripada untuk dijual, sebagai persediaan.
Harta lain-lain. Berbagai jenis harta diluar harta lancar, harta tetap, atau harta yang khusus. Sebagai contoh, investasi akan berguna jika jumlah investasinya memadai. Seringkali perusahaan memiliki sejumlah harta tak berwujud seperti paten, muhibah.
Kewajiban dapar berupa lancar, janka panjang atau bersyarat:
Kewajiban Lancar
Kewajiban yang jatuh tempo selama periode biusnis atau satu tahun atau kurang. Pembayaran kewajiban ini dengan menggunakan aktiva tetap.Perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar atau ratio lancar menggunakan index utang-pembayaran perusahaan.
Dibawah ini adalah 7 sifat dari kewajiban lancar:
Wesel Tagih. Bukti adanya Kewajiban tertulis yang berjanji akan membayar pada tanggal tertentu.
Utang usaha: Kewajiban yang muncul karena membeli barang atau jasa secara kredit, perdagangan secara kredit dan juga kewajiban yang bukan perdagangan.
Kewajiban yang masih harus dibayar: Jumlah total kewajiban yang harus dibayar tetapi belum jatuh temponya, sepert pembayaran yang tidak akan selesai pada akhir periode. Beban-beban ini akan muncul di dalam laporan rugi laba dalam:
Gaji
Pajak penghasilan
Komisi
Pajak penjualan
Asuransi
Pajak pendapatan
Bunga
Pensiun
Pajak properti
Royalti
Withholding. Jumlah uang yang di potong dari gaji karyawan unyuk pembayaran ke pemerintah, agen, perusahaan asuransi, dll. Ini bukanlah beban perusahaan, tetapi harus disisihkan sampai dikirimkan kepada agen yang teleh ditentukan. Termasuk dalam kewajiban ini adalah, pajak penghasilan, pajak pengangguran, rumah sakit, asuransi dan pensiun.
Hutang dividen. Dividen menjadi utang pada saat diumumkan oleh dewan Direksi perusahaan. Hutang dividen tidak bertambah seperti halnya bunga pada obligasi.
Pendapatan diterima di muka. Kadang-kadang pendapatan diterima dimuka, seperti berlanggananan majalah atau membayar sewa. Ini adalah kewajiban, dimana mereka mewakili klaim terhadap perusahaan. Umumnya mereka menyelesaikannya dengan mengirim barang atau jasa pada periode akuntansi berikutnya. Dimana pembayaran dimuka jangka panjang melebihi periode berikutnya, sehingga harus dikelompokkan ke dalam neraca sebagai tidak lancar.
Bagian Hutang jangka Panjang. Pembagian utang jangka panjang untuk 12 bulan kedepan harus dimasukkan ke dalam kategori kewajiban lancar. Ini termasuk ke dalam obligasi, wesel, atau wesel jangka panjang.
Kewajiban Jangka Panjang
Ketika dana dibutuhkan untuk tujuan jangka panjang, seperti pembangunan gedung, kewajiban jangka panjang dibutuhkan.Kiranya, peningkatan pendqapatan digunakan untuk membayar utang tersebut. Hampir selalu, kewajiban jangka panjang berhubungan dengan bunga dan meiliki tanggal jatuh tempo yang tetap.
Dibawah ini adalah jenis-jenis keewajiban jangka pannjang:
Wesel tagih jangka panjang. Perusahaan mungkin saja memperoleh dana yang dibutuhkan dari dana pinjaman dari pada mengeluarkan obligasi untuk dijual kepada masyarakat. Kadang-kadang wesel dikeluarkan sambil menunggu waktu yang baik dibandingkan mengeluarkan obligasi.
Wesel bayar yang dihipotekkan. Jangka waktu wesel bayar biasanya janji milik perusahaan sebagai keamanan. Wesel bayar meliputi hak gadai harta perusahaan, tetapi bukan pemindahan hak milik.
Utang obligasi. Jika jumlah dana yang dibutuhkan lebih besar dari pada pinjaman yang ditawarkan, obligasi dapat dijual kepada masyarakat yang ingin berinvestasi, memecahkan pinjamn ke dalam seribu unit. Obligasi adalah janji tertulis untuk membayar uang muka, biasanya USD 1.000, pada masa yang akan datang dan menghasilkan bunga setengah tahun dengan tinhkat bunga yang ditentukan. Pembayaran bunga obligasi sudah dikurangi untuk beban pajak pendapatan, tetapi tidak untuk pembayaarn deviden untuk saham istimewa atau saham biasa. Ini adalah pertimbangan penting dalam memutuskan apakah akan menggunakan saham atau obligasi untuk pendanaan jangka panjang.
Kewajiban Bersyarat
Ini adalah kewajiban potensial yang timbul dari kejadian masa lampau. Sebagai contoh ketika piutang wesel disahkan dan di kirim kepada orang lain, tidak ada kewajiban yang muncul.. Walaupun, ada kemungkinan bahwa kewajiban tersebut akan muncul pada masa yang akan dartang, karena pembuat wesel tersebut mungkin saja tidak menghormatinya. Jika itu terjadi, pengesahan atas wesel tersebut dapat diminta untuk dibayar. Contoh lain dari kewajiban bersyarat ini adalah pajak tambahan, garansi produk dan litigasi.
Anda Perlu Tahu
Tidaklah penting untuk mempersiapkan jurnal sampai keewajiban potensial menjadi kenyataan. Bagaimanapun, hal tersebut tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kewajiban bersyarat harus ditampilkan dalam laporan keuangan sebagai catatan kaki untuk menggambarkan kemungkinan rugi. Hal ini memberikan pembaca gambaran jelas posisi keuangan dalam perusahaan.

Tidak ada komentar: